TUGAS IAD III
Penemuan Senyawa Terbaru yang Berguna
bagi kehidupan
COOL
BLUE
Para
ahli kimia di OSU telah menemukan senyawa baru berdasarkan pada unsure mangan.
Senyawa tersebut sangat aman untuk diproduksi, lebih tahan lama, dan sebaiknya
menuntun pada pigmen (zat warna) biru yang ramah lingkungan ketimbang sesuatu
yang digunakan sekarang ini atau di waktu lampau. Senyawa itu dapat bertahan
pada suhu yang teramat sangat tinggi dan tidak memudar setelah seminggu di
cairan asam. Pingmen biru memiliki karakteristik yang tidak biasa dalam
merefleksikan panas. Penemuan ini disebut “Cool Blue”,
senyawa penting dalam pendekatan baru dalam menghemat energi bangunan.
Temuannya telah dipublikasikan pada Jurnal American
Chemical Society, dan hak patennya telah dilaksanakan terhadap
komposisi persenyawaan dan proses yang digunakan untuk menciptakannya.
Penelitian ini didanai oleh National
Science Foundation.
Struktur Cool Blue / Credit:
Oregon State University
Potensi
senyawa kimia Cool Blue digunakan untuk membantu mengurangi
penyerapan energi panas pada atap dan dinding bangunan. Salah satu bidang yang
berkembang dan cukup menarik perhatian untuk digunakan di daerah hangat, di
mana pendinginan merupakan biaya besar. Saat ini senyawa kimia Cool Blue sedang dikembangkan dan
dipertimbangkan sebagai aplikasi komersial. Mas Subramanian, seorang profesor
kimia Oregon State University yang menemukan senyawa mengatakan bahwa,
pigmen Cool Blue memiliki reflektifitas panas inframerah sekitar 40 persen,
secara signifikan lebih tinggi dari pigmen paling biru yang sekarang digunakan.
Semakin banyak penemuan pigmen, semakin menarik yang didapatkan. Ilmuwan sudah
mengetahui hal tersebut karena memiliki keuntungan yang lebih tahan lama, aman
dan cukup mudah menghasilkan energi. Saat ini tampaknya akan menjadi kandidat
baru dalam efisiensi energi.
Pigmen
ini pada akhirnya mungkin bermanfaat di semua hal dari printer inkjet sampai
bidang automobil, seni atau cat rumah, jelas para peneliti. Cat biru yang
digunakan untuk merefleksikan bagian-bagian signifikan dari energi lama
matahari, dengan demikian akan mengurangi biaya pendinginan dan nantinya akan
menjadi tren baru yang penting dalam konstruksi ‘ramah lingkungan’ serta
efisiensi energi. Lapisan reflektif yang lebih estetis akan mengalami penurunan
panas, mengurangi panas dari efek polusi (seperti rumah kaca) di kota, lebih
rendah dalam konsumsi energi, dan mengurangi polusi udara karena dapat
menurunkan penggunaan energi dan emisi pembangkit listrik. Ilmuwan yakin dapat
memberikan kontribusi untuk solusi efisiensi energi baru di seluruh dunia.
Secara umum, warna yang digunakan atap rumah lebih gelap, begitu juga mobil
ataupun aplikasi lain akan cenderung untuk menyerap energi panas lebih banyak.
Tetapi beberapa senyawa seperti yang ditemukan dalam penelitian Oregon State
University, tak hanya memiliki warna gelap tetapi juga berkemampuan untuk
merefleksikan energi panas ke dalam spektrum inframerah, yang berperan penting
dalam sebagian besar energi panas yang menyerap sinar matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar